![]() |
BANTUAN: Gubernur NTB Dr.Lalu Muhammad Iqbal saat menyerahkan bantuan dari BAZNAS NTB saat Rakernis MAHYANI.(f/istimewa) |
MATARAM-entebekita.com -Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Program Rumah Layak Huni (MAHYANI), Zakat Kelompok Usaha Produktif (Z-KUP), dan Zakat Perusahaan Bank NTB Syariah Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Lombok Astoria Hotel, Mataram, Rabu (20/8/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal memberikan apresiasi kepada Baznas NTB yang terus berinovasi menghadirkan program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, zakat tidak hanya sekadar bantuan jangka pendek, tetapi harus mampu menjadi jalan transformasi dari mustahiq (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat).
“Banyak penerima zakat yang sebenarnya punya semangat berdagang, tapi terkendala modal dan keterampilan. Karena itu, mereka harus mendapatkan pendampingan yang maksimal, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga seperti PNM. Dengan begitu, zakat bisa benar-benar mengangkat mustahiq menjadi muzakki,” jelas Gubernur Iqbal.
Ia juga menyoroti pentingnya orkestrasi program sosial agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya, meski banyak NGO internasional hadir sejak tahun 1970-an, dampaknya belum signifikan karena tidak ada sinergi.
“Yang kurang bukan uang, tapi kemauan untuk berkolaborasi. Padahal, kemiskinan adalah ibu dari segala masalah sosial,” tegasnya.
Gubernur Iqbal mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, selebriti, donatur pribadi, perusahaan melalui CSR, hingga masyarakat luas, untuk bersama-sama menuntaskan masalah kemiskinan.
“Kita punya semua modal untuk menyelesaikan persoalan ini. Tinggal bagaimana kita berkolaborasi demi kemaslahatan umat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Baznas NTB, Dr. Lalu Muhammad Iqbal Murad, MA., memaparkan capaian program hingga Agustus 2025. Baznas NTB telah menyalurkan zakat kepada 14.534 mustahiq, termasuk membangun 300 rumah layak huni dan mendukung berbagai kelompok usaha produktif.
Program Baznas NTB dibagi ke dalam beberapa pilar, antara lain Baznas NTB Makmur untuk pembangunan rumah layak huni dan usaha produktif, serta Baznas NTB Taqwa yang memberikan perhatian khusus kepada guru ngaji dan marbot masjid.
Baznas juga mendorong transformasi mustahiq menjadi muzakki melalui penguatan literasi zakat dan pemanfaatan teknologi digital. Salah satunya dengan program “Z-Kopi”, yakni fasilitasi modal usaha kafe yang disertai edukasi zakat.
“Baznas tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dengan kabupaten/kota, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan kolaborasi inilah target transformasi dari mustahiq menjadi muzakki bisa terwujud,” kata Ketua Baznas NTB.
Selain itu, Rakernis juga diwarnai dengan pemberian bantuan simbolis berupa bantuan sarana keagamaan, dukungan bagi beasiswa prestasi kurang mampu, bantuan penelitian, insentif bagi guru honorer non-sertifikasi, hingga pendampingan pasien kurang mampu.(red)
0Komentar