LOMBOK BARAT-entebekita.com-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof.Dr H. Abdul Mu'ti, M.Ed memberikan apresiasi terhadap sistem Pendidikan yang diterapkan di Ponpes Lentera Hati Islamic Boarding School.
Pujian ini disampaikan oleh Mendikdasmen saat menghadiri perayaan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 di Pesantren Lentera Hati, yang ada di Desa Jati Sela Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
Dalam sambutannya, Prof Mu'ti menyatakan bahwa sistem pendidikan yang dijalankan di pesantren akan mempu membawa generasi penerus bangsa Indonesia menjadi generasi emas tahun 2045 ini.
"Pencapaian Generasi Emas Indonesia 2045 akan terwujud jika lembaga pendidikannya seperti yang ada di pesantren Lentera Hati Islamic Boarding School ini,"puji Menteri.
Menteri menuturkan, bahwa dirinya dengan pengasuh Pesantren Lentera Hati sering melakukan komunikasi, bahkan tidak jarang pihaknya mendapat kirim video perkembangan dan berjalannya sistem pendidikan di pesantren ini," Saya sering mendapatkan kirim video terkait perkembangan pesantren ini,"tuturnya.
Prof Mu'ti menyatakan bahwa Pesantren Lentera Hati memberikan layanan pendidikan yang inklusif, bermutu, dan berorientasi pada masa depan. Dalam kesempatan ini Menteri juga memberikan wejangan. Jika berbicara tentang pendidikan Ia mendefinisikan pendidikan secara singkat sebagai proses yang memuliakan manusia dan mengembangkan fitrah manusia, sehingga mereka menjadi hamba Allah dan Khalifatullah." Pendidikan harus menjadi proses yang memuliakan (memuliakan murid, memuliakan guru, dan memuliakan ilmu),"imbuhnya.
Sementara itu Wakil Gubernur NTB Hj.Indah Damayanti Putri juga memberikan pujian terhadap sistem pendidikan di pesantren Lentera Hati. Wabup menegaskan Ponpes Lentera Hati sebagai salah satu tempat orang tua menitipkan anak-anak mereka untuk menempuh ilmu, memperkuat akidah.
"Pesantren Lentera Hati merupakan salah satu sekolah yang menjadi pilihan kami orang tua untuk menitipkan anak-anak kami untuk menuntut ilmu, memperbaiki akhlak, memperkuat akidah mereka,"ujarnya.
Begitu juga dengan pendidikan non formal membutuhkan perhatian yang lebih bagi sejumlah lembaga-lembaga pendidikan yang ada,"Semoga sukses yang diraih oleh sekolah Lentera Hati akan diikuti oleh sejumlah lembaga atau sekolah dan pondok pesantren yang juga berdiri di NTB,"paparnya.
Harapan utamanya adalah agar keberadaan ponpes dan sekolah Islam lainnya dapat menggenjot ketertinggalan di sektor pendidikan, khususnya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Nusa Tenggara Barat.
Untuk diketahui, Pesantren Lentera Hati Islamic Boarding School adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan mulai dari PAUD sampai SMA. Dimana lembaga ini mulai dari PAUD sudah menerapkan Sekolah Ramah Anak dan mendeklarasikan diri sebagai sekolah tanpa kekerasan dan bullying.(dha)
0Komentar